Siapa Murid Kesayangan Yesus?

Baca: 5 Menit
Yohanes
Murid kesayangan Yesus

Dari kedua belas murid Yesus, Yohanes adalah murid yang paling dikasihi Yesus. Bukan tanpa alasan, Tuhan Yesus menyayangi Yohanes karena beberapa hal, apa saja yang membuatnya berbeda dari murid yang lain? Yohanes, sosok yang dikenal sebagai sosok yang unik, karena hanya dialah satu-satunya murid yang tidak mati. Yohanes adalah salah satu dari kedua belas rasul Yesus Kristus. Ia adalah putra dari Zebedeus.

Seseorang yang dikasihi Tuhan adalah mereka yang selalu mencari tahu apa yang disebut sebagai kemuliaan jiwa. Mereka yang selalu membaca buku yang berisikan bagaimana membangkitkan atau mengembangkan kasih dalam diri sendiri.

Sejak akhir abad ke-1, murid yang paling dikasihi umum digambarkan dengan sosok Yohanes Penginjil. Namun para cendekiawan memperdebatkan kepengarangan dari Sastra Yohanes (Injil Yohanes dan Kitab Wahyu) sejak sekitar abad ketiga, tetapi secara khusus sejak Zaman Pencerahan, para cendekiawan modern cenderung menolak identifikasi ini meskipun tidak bisa memberikan identitas pasti.

Siapa itu Yohanes?

Nama Ibrani Yohanes, Yohanan, artinya “Allah telah bermurah hati.” Kebanyakan dari detail yang kita ketahui mengenai dia berasal dari tiga kitab Injil yang pertama, yang menceritakan kisah tentang pelayanan fana Juruselamat sebagian besar dari perspektif yang sama. Mereka semua sepakat bahwa Yohanes adalah anak dari seorang nelayan Galilea yang kaya bernama Zebedeus, yang memiliki kapal sendiri dan dapat mempekerjakan buruh harian untuk membantu dia dan anak-anaknya dalam pekerjaan mereka. Yohanes dan saudaranya, Yakobus, juga menjalin kemitraan dengan saudara Petrus dan Andreas, dan keempatnya meninggalkan pekerjaan mereka menjala ikan ketika Yesus memanggil mereka untuk mengikuti Dia dalam kemuridan penuh waktu.

Sementara kitab Injil tidak menyebutkan Zebedeus lagi, ibu Yakobus dan Yohanes menjadi pengikut Yesus, menjadi perantara dengan Yesus mewakili para putranya dan hadir pada saat Penyaliban. Biasanya diidentifikasi dengan nama Salome, ibu Yakobus dan Yohanes mungkin juga adalah saudara perempuan Maria, ibu Yesus, yang menjadikan mereka sepupu pertama dari Yesus dan kerabat dari Yohanes Pembaptis.

Trending hari ini:
Kisah Hidup Yudas Iskariot Sang Rasul yang Berkhianat, Kristen & Islam

Segera setelah pemanggilan pertamanya, Yohanes menyaksikan banyak dari mukjizat dan ajaran awal Tuhan. Melihat mukjizat-mukjizat ini dan mendengarkan ceramah-ceramah seperti Khotbah di Bukit tak pelak mempersiapkan Yohanes bagi momen ketika Yesus memanggilnya untuk menjadi salah satu dari Dua Belas-Nya.

Ayat Alkitab Tentang Murid Kesayangan Yesus

Kalau kamu mencari kata ‘dikasihi’ di keempat kitab Injil, maka yang akan kamu temukan adalah lima ayat yang mengatakan ‘murid yang dikasihi YESUS’ (Yoh 13:23, Yoh 19:26, Yoh 20:2, Yoh 21:7, Yoh 21:20). Injil Yohanes menjadi pedoman utama yang menggambarkan sosok yang dikasihi, namun hal ini menjadi menarik karena Yohanes sendirilah yang menulis kitab tersebut.

“Murid yang Yesus kasihi” secara khusus disebutkan enam kali dalam Injil Yohanes:

  • Yohanes 13:23-25: Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya (yaitu pada Perjamuan Malam Terakhir) Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: “Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!” Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: “Tuhan, siapakah itu?”
  • Yohanes 19:26-27: pada waktu Yesus di atas kayu salib, Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya*: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
  • Yohanes 20:1-10: Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: “Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan.” Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.
  • Yohanes 21:1-25: Dalam Yohanes 21, pasal terakhir Injil Yohanes, “murid yang dikasihi adalah salah satu dari tujuh penangkap ikan yang menyaksikan mukjizat penangkapan 153 ekor ikan (Yohanes 21:1-25).
  • Yohanes 21:20-23: Juga dalam pasal terakhir ini, setelah Yesus menyiratkan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah, Petrus berpaling dan melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: “Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?” Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?” Jawab Yesus: “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.” Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: “Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu.”
  • Yohanes 21:24: Sekali lagi dalam pasal terakhir, terkait dengan pernyataan pada ayat sebelumnya, dinyatakan bahwa “dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah menuliskannya dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar.”

Bagaimana bisa Yohanes mengklaim dirinya sendiri sebagai sosok murid yang paling dikasihi oleh Yesus?

Apakah Tuhan Yesus tidak menyayangi murid yang lain? Perlu kamu ketahui, Yesus mengasihi semua muridNya dengan kasih yang sama. Yesus tidak membeda-bedakan kasihNya kepada murid-muridNya. Namun Yohanes mengatakan di kitab yang dia tulis sendiri bahwa dia adalah murid yang paling dikasihi Yesus.

Fakta yang menarik adalah, (1 Yohanes 4:19) Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Artinya, kamu tidak mungkin dapat mengasihi Tuhan kalau kamu tidak menyadari terlebih dahulu betapa besar kasihNYA kepadamu. Yohanes tahu sekali mengenai kebenaran ini.

Itulah yang membuat Yohanes satu-satunya murid Yesus yang tidak kabur ketika Ia ditangkap, sementara 11 murid lainnya pergi karena ketakutan. Yohanes ada di detik-detik kematian Yesus di Golgota. Yohanes menyaksikan secara langsung apa yang tentara Romawi dan orang-orang Yahudi lakukan terhadapNya.

Kamu tahu apa yang membuat Yohanes dapat melakukan hal tersebut? Karena Yohanes menyadari betapa Yesus mengasihi dia dan sebagai akibatnya, Yohanes dapat mengasihi Yesus lebih dari pada murid yang lain. Penting bagi kita untuk menyadari bahwa kita adalah orang-orang yang dikasihi Yesus, karena hal tersebutlah yang membuat kamu dapat mengasihi Yesus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

topik populer lainnya