Istilah sunat mungkin bukan lagi kata yang terdengar asing lagi ditelinga kita. Pasalnya, banyak pandangan yang mengartikan jika sunat merupakan sebuah hal yang wajib hukumnya untuk dilakukan seorang laki-laki, sebagai ritual persembahan atau pengorbanan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan yang maha kuasa.
Pembahasan mengenai hukum sunat bagi seorang laki-laki yang beragama Kristen memang kerap kali menuai perdebatan yang cukup menarik. Pasalnya, dijaman sekarang banyak banyak laki-laki yang memeluk agama Kristen tidak menjalankan hal tersebut. Padahal, Yesus yang merupakan Tuhan bagi agama Kristen mengatakan jika dirinya juga disunat.
Berdasarakan hal tersebut, kita sebagai seorang umat yang mempercayai Yesus merupakan Tuhan dan juru selamat, kenapa kita tidak mengikuti jejaknya? Banyak orang yang belum mengetahui secara mendalam hukum sunat bagi seorang beragama Kristen akan mendebatkan masalah tersebut. Maka dari itu, untuk memperjelas mengapa orang Kristen tidak disunat, kita akan bahas melalui artikel berikut ini.
Apa Itu Sunat Menurut Kristen?
Sebelum membahas terlalu dalam mengenai hukum dan alasan mengapa orang Kristen tidak disunat, alangkah baiknya mari kita pahami terlebih dahulu definisi dari sunat terlebih dahulu menurut agama Kristen.
Sunat atau khitan adalah proses pemotongan atau penghilangan sebagian atau seluruh kulit yang melapisi organ reproduksi pria. Sunat sudah dilakukan sejak zaman pra sejarah dan alasannya masih tidak jelas. Namun, teori menyatakan bahwa sunat mungkin merupakan ritual pengorbanan, tanda pengabdian pada kekuatan yang lebih tinggi, langkah menuju kematangan, tanda kekalahan atau perbudakan, atau upaya untuk mengubah etika atau seksualitas.
Dalam Perjanjian Lama (PL), disebutkan bahwa Allah pertama kali memerintahkan sunat pada Abraham sebagai tanda perjanjian dengan Allah dan keturunannya. Oleh karena itu, sunat dilakukan pada semua anak laki-laki pada usia 8 hari (Kej 17:11-12).
Tradisi sunat ini dilanjutkan di masa Nabi Musa (Im 12:3, Kel 12:48), Yoshua (Yos 5:2) dan berlanjut hingga masa Yudas Makabe (167-160 SM), meski menghadapi tekanan penguasa (Mak 6:10). Tradisi ini juga masih dilakukan pada masa Yesus Kristus. Alkitab mencatat bahwa saat Yesus berusia 8 hari, Bunda Maria dan St. Yusuf membawanya ke Bait Allah untuk disunat dan diberi nama Yesus (Luke 2:21)
Sedangkan menurut studi tulisan sejarawan Herodotus, diketahui bahwa tradisi sunat tidak hanya dikenal oleh bangsa Yahudi, tetapi juga bangsa Mesir, Kolkian, Ethiopian, dan kemudian menjadi bagian dari tradisi kaum Muslim.
Mengapa Orang Kristen Tidak Disunat?
Meskipun ada anjuran pada Perjanjian Lama yang mengatakan bagi seorang laki-laki beragama Kristen untuk melalukan sunat, namun anjuran tersebut sekarang sudah tidak digunakan lagi di zaman sekarang. Kenapa demikian? Berikut ini adalah alasannya mengapa orang Kristen di zaman sekarang tidak disunat.
1.Kewajiban sunat telah digenapi Tuhan Yesus
Alasan pertama kenapa sunat bukan lagi menjadi hal yang wajib untuk dilakukan oleh umat Kristiani adalah karena Tuhan Yesus telah melengkapi hukum mengenai sunat melalui kematiannya di kayu salib. Hal ini dijelaskan pada ayat Alkitab ( Matius 5:17).
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya” ( Matius 5:17).
Berkat Tuhan Yesus yang telah menggenapi semua Hukum Taurat Yahudi melalui kematiannya di kayu salib, secara harfiah kita tidak diwajibkan lagi untuk menyunatkan diri, meskipun dulunya Tuhan Yesus disunat.
2.Umat Kristen telah disunat ketika dibaptis
Dalam agama Kristen, sunat bukanlah sebuah kegiatan yang harus dilakukan secara harfiah(sunat fisik), melainkan sunat secara rohani merupakan sunat yang harus dan paling penting untuk dilakukan. Apabila kita sebagai seorang umat Kristen telah mempercayai Yesus merupakan seorang Tuhan dan juru selamat bagi kita nanti, maka dari kepercayaan itu kita sudah secara otomatis melakukan sunat secara rohani. Hal ini ssesuai dengan apa yang dijelaskan oleh rasul Paulus (Filipi 3:3)
“Karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah” (Filipi 3:3).
Sebagai tanda kepercayaan kepada Tuhan Yesus dapat diwujudkan melalui baptis air. Begitu halnya dengan sunat dapat dilambangkan dengan baptis air.
“Dalam Dia kamu telah disunat,bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa” (Kolose 2:11).
Jika pada Perjanjian Lama lambang perjanjian Allah dengan para umat Yahudi melalui sunat, Pada Perjanjian Baru lambang perjanjian Allah dengan gereja adalah melalui baptis air.
3.Sunat buklah hal yang dapat menyelamatkan umat manusia
Sunat yang merupakan anjuran yang terdapat pada Hukum Taurat, sebuah ayat di Alkitab membantah dengan tegas jika tidak ada satu orang pun yang akan bisa terselamatkan karena melakukan Hukum Taurat (Galatia 3:11). Melalui ayat Alkitab tersebut secara tegas mengatakan jika sunat yang merupakan salah satu anjuran Hukum Taurat, bukanlah hal yang dapat menyelamatkan umat manusia. Hal ini sama seperti hukum yang menjelaskan kenapa umat Kristen boleh memakan babi.
Baca juga :Â Apakah Alkitab Memperbolehkan Memakan Babi?
4.Umat Kristen yang disunat wajib melakukan hukum taurat
Perintah untuk sunat tidak dapat dipisahkan dengan aturan yang terdapat pada Hukum Taurat. Barang siapa yang menjalankan Hukum Taurat, wajib baginya untuk melakukan seluruh aturan yang berada dalam Hukum Taurat tersebut.
Begitu juga jika seorang menyunatkan dirinya sesuai dengan apa yang ada di dalam Hukum Taurat, wajib baginya untuk menjalankan seluruh Hukum Taurat. Hal ini telah diterangkan pada ayat Alkitab (Galatia 5:3).
Penutup
Itulah beberapa alasan yang dapat menjadi dasar kenappa bagi seseorang yang beragama Kristen, tidak wajib baginya untuk menyunatkan dirinya. Meskipun Tuhan Yesus pada masa dulu memang disunat, namun itu bukanlah menjadi sebuah perintah bagi para umatnya untuk mengikuti apa yang Tuhan Yesus lakukan. Namun kita sebagai seorang umat Kristiani, hanya diminya untuk mengikuti apa yang Tuhan Yesus ajarkan.
Sekian informasi mengenai mengapa orang Kristen tidak disunat, semoga informasi tersebut bermanfaat bagi kita. Terimakasih telah membaca…