Meskipun banyak orang yang mengatakan jika daging babi merupakan salah satu jenis daging yang memiliki cita rasa khas dan lezat, namun daging babi juga kerap menjadi bahan perdebatan di antara kalangan umat beragama. Polemik yang kerap kali di angkat mengenai daging babi adalah berhubungan dengan boleh(halal) atau tidak(haram) daging babi untuk dikonsumsi.
Agama Islam dan Yahudi memang melarang keras bagi para umatnya menjadikan daging babi sebagai bahan konsumsi. Namun ada juga agama yang memperbolehkan bagi para umatnya untuk memakan daging babi, contohnya agama Hindu. Lalu bagaimana dengan agama Kristen? Menurut Alkitab, apakah boleh para umat agama Kristen diperobolehkan memakan daging babi?
Apakah Alkitab Memperbolehkan Memakan Babi?
Di jaman sekarang, pasti kamu akan banyak menjumpai orang-orang yang memeluk agama Kristen yang memakan daging babi, namun tidak menjadi sebuah permasalahan yang berkaitan dengan agama. Kenapa bisa demikian? Padahal ada dua ayat pada perjanjian lama yang menyatakan jika bagi orang-orang yang memeluk agama Kristen dilarang untuk menjadikan daging babai sebagai barang konsumsi.
Imamat 11:7-8
Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu.
Ulangan 14:8
juga babi hutan, karena memang berkuku belah, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan janganlah kamu terkena bangkainya.
Adanya dua ayat pada perjanjian lama tersebut sempat menjadi bahan perdebatan dalam menentukan boleh tidaknya orang yang memeluk agama Kristen untuk menjadikan daging babi sebagai barang konsumsi, kareana tidak disertai alasan yang kuat kenapa umat Kristen dilarang utuk memakan daging babi.
Namun sebagian besar umat Kristen di masa sekarang tidak lagi menjadikan dua ayat dari perjanjian lama tersebut untuk dijadikan patokan dalam menentukan boleh atau tidaknya umat Kristen memakan daging babi, kecuali sebagian kecil umat Kristen yang menganut deniminasi/aliran gereja kristen seperti gereja Advent.
Timbulnya adanya pemikiran seperti itu oleh umat-umat Kristen di masa kini bukanlah tanpa alasan. Ada beberapa faktor atau alasan yang menjadi dasar kenapa hampir sebagian besar umat Kristen di masa sekarang menjadikan daging babi sebagai bahan dasar olahan makanan yang boleh untuk dikonsumsi.
Alasan Kenapa Orang Kristen Boleh Makan Babi
Berikut ini ada beberapa alasan yang dijadikan patokan oleh umat Kristen di masa sekarang, dalam hal boleh menjadikan daging babi sebagai bahan olahan makanan yang booleh untuk dikonsumsi:
1.Telah Adanya Penyempurnaan Oleh Tuhan Yesus Melalui Kematiannya Di Kayu Salib
Salah satu tujuan kematian Tuhan Yesus di kayu salib adalah untuk menyempurnakan seluruh hukum Taurat Yahudi yang sudah ada sebelumnya(Matius 5:17; Efesus 2:15). Penyempurnaan hukum yang dimaksud mencakup semua aturan-aturan hukum yang telah ditentukan pada hukum Taurat, termasuk larangan bagi umat Kristen untuk memakan daging babi.
Dengan adanya penyempurnaan yang dilakukan Tuhan Yesus melalui kematian di kayu salib, hukum mengenai larangan memakan daging babi juga dinyatakan hangus atau hilang, sehingga tidak haram hukumnya bagi orang kristen untuk memakan daging babi.
2.Tuhan Yesus Menyatakan Semua Makanan Halal
Dengan adanya perjanjian baru, semua hukum atau larangan yang terdapat pada perjanjian lama secara otomatis menjadi tidak berlaku lagi, termasuk adanya larangan memakan daging babi. Tuhan Yesus sendiri yang mengatakan jika semua makanan adalah halal, termasuk daging babi.
Menurut Tuhan Yesus, tidak ada satupun hal yang masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan najis(makanan, oksigen, air), melainkan apa yang keluar dari tubuhlah yang berpotensi menimbulkan najis(kotoran, emosi , kejahatan yang timbul dari hati dan segala sesuatu yang mampu menimbulkan dosa).
“Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?” Injil Markus (7:18-19)
Dalam Kristen, makanan bukanlah hal yang patut untuk dijadikan sebuah barang perdebatan, karena semua makanan adalah halal, namun tidak semua makanan berguna. Maka dari itu, pentingnya untuk memilah-milah makanan yang bergizi dan berguna bagi kesehatan tubuh.
3.Roh Kudus Memutuskan Bahwa Orang Kristen Tidak Lagi Terkait Hukum Taurat Yahudi
Alkisah, dulu pernah ada sebuah rapat yang dilakukan oleh para pemimpin gereja Antiokhia dan juga Yerusalem untuk membahas permasalahan adanya Kristen Yahudi di Yudea yang mengajarkan aliran sesat di Antiokhia yang mengatakan bahwa seseorang yang bisa selamat, harus menuruti hukum Taurat.
Rapat yang dilakukan oleh para rasul-rasul dan pemimpin gereja akhirnya memutuskan bahwa orang Kristen Yahudi tidak lagi memiliki keterikatan dengan Hukum Taurat Yahudi. Sehingga larangan memakan daging babi yang terdapat pada Hukum Taurat juga menjadi hangus atau hilang.
Keputusan yang diambil oleh para rasul dan para pemimpin gereja tersebut ternyata juga merupakan keputusan dari Roh Kudus (Kisah Para Rasul 15:28)
Baca juga : Apakah Menonton Film Dewasa Dosa Menurut Alkitab?
Kesimpulan
Dalam Kristen, makanan bukanlah hal yang patut untuk dijadikan perdebatan anatra boleh atau tidaknya makanan tersebut untuk dikonsumsi. Bagi seorang umat Kristen yang pintar, kamu hanya perlu memilah makanan mana yang berguna bagi tubuhmu. Karena sejatinya, makanan tidak membuat tingkat keimanan yang kamu miliki menjadi naik atau turun.
Agama Kristen bukanlah agama yang menganjurkan untuk memakan babi, namun juga tidak melarang untuk memakan babi. Yang artinya, kamu sebagai umat yang menganut agama Kristen boleh untuk memakan daging babi dan juga diperbolehkan jika tidak memakannya. Jangan jadikan makanan sebagai persoalan!
Sekian informasi mengenai hukum memakan daging babi dalam Alkitab. semoga informasi tersebut bermanfaat bagimu. Terimakasih telah membaca…