Aliran-aliran Gereja Kristen Protestan di Indonesia, Apa Bedanya?

Baca: 5 Menit
altar gereja

Kristen sebagai agama terbesar kedua di Indonesia memiliki banyak denominasi gejera alias jenis-jenis aliran gereja. Jika kita memasuki daerah yang memang penduduknya mayoritas Kristen maka ada banyak sekali gereja yang dibangun di sana, bahkan posisinya bisa berderet, berdekatan, maupun berdapmpingan layaknya gerai Alfamart dan Indomaret.

Tak jarang hal ini menimbulkan pertanyaan, kenapa gak dibuat satu gereja saja untuk semuanya?

Ada pula kasus yang sedikit mengelitik dimana pasangan yang menikah tapi tidak satu “merek” gereja yang membuat salah satu dari mereka harus mengikuti aturan yang disyaratkan oleh gereja pasangannya supaya bisa menikah.

Ribet? Memang …

Aliran Gereja Kristen Protestan di Indonesia

Ilustrasi Gereja
Ilustrasi Gereja

Jenis-jenis gereja dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal, misalnya denominasi, berdasarkan aliran, berdasarkan liturgi, berdasarkan lokasi atau wilayah, dan masih banyak lagi.

Keanekaragaman gereja Kristen Protestan disebabkan oleh beberapa poin di atas, dan yang paling dominan adalah aliran masing-masing gereja. Sebut saja, Lutheran, Calvinis, Anabaptis (menokite), Metodis, Pentakosta, Kharismatik dan sebagainya.

Berikut adalah beberapa aliran utama gereja Protestan di Indonesia, beserta penjelasan singkat tentang teologi dan tradisi mereka:

#1 Kharismatik atau Pentakosta

Aliran Kharismatik berfokus pada peran Roh Kudus dalam kehidupan orang Kristen. Ciri khasnya adalah pengalaman pribadi dengan Roh Kudus, seperti baptisan Roh Kudus, karunia-karunia Roh Kudus, dan berbicara dalam bahasa roh.

Aliran ini sering menonjolkan kesaksian pribadi tentang pertobatan dan pengalaman rohani sebagai bagian dari ibadah mereka. Gereja-gereja Kharismatik biasanya memiliki ibadah yang dinamis dan penuh dengan pujian dan penyembahan.

Beberapa denominasi Kharismatik yang populer di Indonesia antara lain:

  • Gereja Bethel Indonesia (GBI)
  • Gereja Bethany Indonesia (GBI)
  • Gereja Mawar Sharon (GMS)
  • Gereja Filadelfia Indonesia

#2 Lutheran

Aliran Lutheran mengikuti ajaran Martin Luther, seorang reformator Protestan di abad ke-16. Aliran Lutheran, umumnya berpatokan pada ajaran tokoh mereka, Marthin Luther, yang terkenal dengan semboyan tiga sola, yaitu Sola Scriptura (hanya Alkitab) dan Sola Gratia (hanya kasih karunia).

Lutheran percaya bahwa keselamatan hanya dapat diperoleh melalui iman kepada Yesus Kristus, seperti yang tercantum dalam Alkitab.

Beberapa denominasi Lutheran di Indonesia antara lain:

  • Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI)
  • Huria Kristen Indonesia (HKI)
  • Gereja Protestan Indonesia Luheran (GPIL)

#3 Calvinis

Aliran Calvinis mengikuti ajaran John Calvin, seorang reformator Protestan di abad ke-16. Ciri khas Calvinis adalah keutamaannya pada predestinasi (ketentuan Allah) dan kedaulatan Allah. Calvinis percaya bahwa Allah telah menentukan siapa yang akan diselamatkan dan siapa yang tidak.

Beberapa denominasi Calvinis di Indonesia antara lain:

  • Gereja Reformed Indonesia (GRII)
  • Gereja Kristen Protestan di Indonesia (GKPDI)
  • Gereja Protestan Simalungun (GPS)

#4 Anabaptis (Menonite)

Salah satu ciri khas utama dari aliran Anabaptis adalah keyakinan mereka tentang baptisan. Mereka menolak baptisan bayi dan mengadopsi baptisan dewasa sebagai tindakan kesadaran iman. Bagi Anabaptis, baptisan merupakan simbol kesetiaan pribadi kepada Yesus Kristus dan komitmen untuk hidup menurut ajaran-Nya.

Trending hari ini:
24 Ayat Alkitab Tentang Gereja

Ciri khas Anabaptis adalah penolakan terhadap perang dan kepedulian pada komunitas yang erat. Anabaptis juga menganjurkan gaya hidup sederhana, menolak kekayaan dan kemewahan dunia. Mereka juga menghormati dan mengikuti ajaran Alkitab dengan sungguh-sungguh, dan mempraktikkan pemahaman mereka tentang iman dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa denominasi Anabaptis di Indonesia antara lain:

  • Gereja Mennonit Indonesia (GMI)
  • Komunitas Kristen Anabaptis Indonesia (KKA)

#5 Metodis

Aliran Metodis didirikan oleh John Wesley di Inggris pada abad ke-18. Ciri khas Metodis adalah pada kekudusan pribadi dan evangelisasi. Metodis percaya bahwa orang Kristen harus hidup kudus dan memberitakan Injil kepada orang lain.

Gereja-gereja Metodis seringkali memiliki struktur organisasi yang terorganisir dengan baik dan aktif dalam pelayanan di masyarakat. Beberapa denominasi Metodis di Indonesia antara lain:

  • Gereja Methodist Indonesia (GMI)
  • Huria Kristen Methodist (HKMT)
  • Gereja Kristen Metodis (GKM)

#6 Aliran Injili (Evangelis)

Aliran ini juga dikenal sebagai Evangelisme, adalah aliran dalam Kekristenan yang fokusnya pada penginjilan dan pemberitaan Injil. Aliran ini percaya bahwa keselamatan hanya dapat diperoleh melalui iman kepada Yesus Kristus, dan mereka memiliki semangat yang kuat untuk membagikan iman mereka kepada orang lain.

Evangelis mengakui otoritas tertinggi Alkitab dalam kehidupan dan doktrin mereka. Ciri-ciri utamanya antara lain, Evangelisme memiliki semangat yang kuat untuk membagikan iman mereka kepada orang lain melalui berbagai cara, seperti khotbah, penjangkauan, dan misi.

Roh Kudus diyakini sebagai pembimbing dan pemberi kekuatan bagi orang Kristen. Orang Kristen Injili diharapkan hidup sesuai dengan ajaran Alkitab dan menjadi teladan bagi orang lain.

Contoh gereja yang menganut aliran ini adalah:

  • Gereja Bethel Indonesia (GBI)
  • Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII)
  • Gereja Injili Indonesia (GII)
  • Gereja Kabar Baik Indonesia (GKBI)

# Aliran Lainnya

Kristen Protestan, dengan sejarah panjangnya, tak luput dari keragaman aliran. Perbedaan ini tak jarang didasari oleh doktrinal, praktik ibadah, hingga interpretasi Alkitab.

Salah satu contohnya adalah Gereja Advent, yang menjunjung tinggi kekudusan hari Sabat (hari ketujuh) dan melaksanakan ibadah pada hari Sabtu. Contohnya adalah Gereja Masehi Hari Ketujuh.

Di sisi lain, ada pula Gereja Anglican, yang lahir dari pemisahan diri Gereja Inggris dari Katolik. Di Indonesia, gereja ini dikenal sebagai Gereja Inggris.

Munculnya berbagai aliran ini tak lepas dari dinamika pemikiran, pengaruh tokoh agama, situasi sosial politik, dan berbagai faktor lainnya. Meski memiliki iman yang sama, perbedaan prinsipil terkadang tak dapat dihindari.

Semangat keberanian untuk berbeda inilah yang menurut saya menjadi ciri khas Protestan. Ketidakpuasan terhadap doktrin atau praktik tertentu mendorong munculnya aliran baru.

Hal ini tak jarang menimbulkan pertanyaan, “Gerejamu apa?” dalam masa pacarannya anak muda sekarang. Rupanya, kesamaan iman saja tak cukup, perlu sealiran pula.

Setiap aliran Kristen Protestan ini memiliki ciri khas tersendiri. Perbedaan tersebut biasa disebut denominasi dan mempunyai perbedaan dalam hal keyakinan, praktik keagamaan, dan struktur gerejawi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

topik populer lainnya